Setiap harinya kita tidak bisa terlepas dari kasur, tapi apakah kamu tahu asal-muasal dari benda yang setiap hari kita gunakan itu? Tentu ada baiknya kita juga tahu bagaimana sejarah kasur, benda setia yang selalu ada ketika kita melepas lelah.
Pada artikel kali ini, InTheBox akan mengulasnya secara lengkap untuk kamu. Isi artikel ini juga dilansir dari berbagai sumber. Penasaran? Yuk, baca artikel ini sampai selesai untuk menambah pengetahuanmu!
Sejarah Kasur
Pertama-tama, kita bahas dulu mengenai sejarah kasur.
Jauh sebelum sekarang, tepatnya di zaman Neolitikum, tanah adalah alas tidur yang paling nyaman. Hampir semua orang tidur di atas tanah tanpa alas apapun. Seiring berjalannya waktu, banyak yang kemudian menggunakan alas tidur dari ranting dan daun hanya untuk melindungi tubuh dari kotoran.
Lama-kelamaan, alas tidur pun semakin berkembang dan akhirnya menggunakan kulit binatang. Tepat pada tahun 3600 SM, di Persia sudah mulai menggunakan alas tidur yang terbuat dari goatskin dengan diisi air di bagian dalamnya.
Berlanjut ke tahun 3400 SM, di Mesir mulai menggunakan dahan kelapa yang ditumpuk di sudut ruang kamar. Jauh beranjak ke tahun 200 SM, mulailah muncul kasur di Roma Kuno yang materialnya berupa tas kain dengan diisi jerami, rumput, atau wol.
Beralih ke zaman Renaissance, tepatnya abad ke-15, muncul kasur yang terbuat dari bulu dan jerami dengan dilapisi brokat atau sutera. Selanjutnya, kasur mulai diisi dengan wol atau kapas pada awal abad ke-18.
Tak lama setelah itu, sejarah kasur mencatat bahwa inner spring mattress yaitu kasur dengan per di dalamnya ditemukan oleh warga kebangsaan Jerman, Heinrich Westphal, namun sayangnya tak langsung dengan mudah diterima oleh masyarakat.
Jauh setelah itu, sejarah kasur pun semakin berkembang. Tepat pada tahun 1926, Dunlop memperkenalkan teknologi busa lateks yang kini banyak digunakan sebagai bahan kasur dan bantal. Empat tahun setelah itu, tepatnya tahun 1930, kasur inner spring yang ditemukan oleh Heinrich Westphal mulai banyak digunakan.
Jenis kasur pun semakin berkembang. Pada tahun 1940, mulai muncul material busa memori atau memory foam yang diproduksi oleh NASA. Seperti yang kita tahu, bahan yang satu ini juga masih eksis digunakan sampai sekarang.
Selanjutnya, pada tahun 1980-an, mulai muncul kasur udara yang diproduksi secara massal. Bentuknya cukup sederhana, yaitu hanya didukung oleh sebuah kantung udara berukuran besar. Tak kalah dari NASA, pada tahun 1992 pun Tempur-Pedic memperkenalkan kasur dari memory foam. Masih di tahun yang sama, Fibrelux juga memperkenalkan kasur dari sabut karet.
Jenis-Jenis Kasur
Setelah kita tahu mengenai sejarah kasur, kita dapat melihat ada beberapa jenis kasur yang dikembangkan dari masa ke masa. Bentuk, material, dan rasanya pun tentu berbeda-beda. Lebih jelasnya, berikut jenis-jenis kasur yang dikenal dan banyak digunakan:
1. Kasur busa
Kasur yang satu ini masih banyak digunakan hingga saat ini. Tingkat keawetannya tergantung pada pemakaian dan tekanan. Umumnya, pembuatan material busa untuk kasur busa melalui proses kimiawi poliuretan.
2. Kasur kapuk
Sesuai dengan namanya, kasur yang satu ini berisi kapuk dan biasanya dilapisi kain bermotif garis-garis. Kasur kapuk memberikan rasa nyaman dan empuk, namun tergolong cepat kempis.
3. Kasur pegas atau spring bed
Jenis kasur yang satu ini juga terbilang popular dan bahkan semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Terdiri dari material pegas dan busa, lalu didukung dengan desain elegan, membuat kasur spring bed jadi primadona.
4. Kasur latex
Tak kalah popular dengan spring bed, ada juga kasur latex yang dikenal memiliki kelebihan sebagai antibakteri dan antikutu. Adanya rongga berukuran besar membuat kasur latex lebih empuk dan juga tidak panas.
Nah, itu dia sejarah kasur dan juga jenis-jenis kasur. Kalau kamu mencari kasur terbaik, coba jatuhkan pilihan pada spring bed INTHEBOX. Sebagai informasi, kasur INTHEBOX sudah dilengkapi dengan beragam teknologi modern yang dijamin membuatmu puas!