Bukan rahasia lagi kalau seringkali kita merasakan ngantuk setelah makan. Hal ini sebenarnya wajar terjadi, namun akan sangat berbahaya kalau tidak memerhatikan jarak tidur setelah makan. Berapa jeda waktu yang paling pas dan ideal?
Bahaya Mengabaikan Jarak Tidur Setelah Makan
Sebelum mengetahui jawabannya, kamu perlu tahu dulu kalau ada banyak bahaya dan efek tidur setelah makan. Sayangnya, banyak yang menganggap hal ini sepele karena memang dampaknya tidak dirasakan secara langung, melainkan tergolong efek jangka panjang.
Ini efek dan bahaya jika kamu tidak memberi jarak tidur setelah makan:
- Obesitas
- Heartburn
- Gasteopagheal Reflux (GERD)
- Acid Reflux
- Stroke
- Sleep Apnea
Kamu tentu tidak mau ‘kan membiarkan tubuh mendapatkan berbagai bahaya tidur setelah makan yang ada di atas? Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui dan mengatur jarak waktu ideal tidur setelah makan.
Berapa Jarak Waktu Tidur Setelah Makan yang Ideal?
Jarak tidur setelah makan yang paling ideal adalah sekitar 2 – 3 jam setelah makanan terakhir masuk ke dalam perut. Jarak waktu yang cukup lama ini akan digunakan oleh sistem pencernaan untuk mengolah makanan dengan baik.
Meski dikatakan bahwa 2 – 3 jam adalah jeda waktu antara makan dan tidur, bukan berarti kamu bisa tidur-tiduran setelah makan. Kebiasaan tidur-tidursan setelah makan juga akan memberikan efek buruk. Sebaiknya biarkan tubuh untuk duduk atau bersandar dengan santai.
Cara Menyiasati Jarak Tidur Setelah Makan
Mungkin ada saja beberapa orang yang kesulitan untuk menyiasati memberi jeda 2 – 3 jam antara makan dengan tidur. Seperti yang kita tahu bahwa ada banyak efek samping begadang oleh tubuh, jadi bukan berarti memberi jeda waktu makan mengharuskan kita untuk tidur lebih malam.
Solusi atau cara menyiasati untuk memberikan jarak tidur setelah makan yang paling baik adalah dengan mengubah pola makan. Usahakan untuk terakhir makan malam atau mengonsumsi apapun pada pukul 7 malam. Waktu tersebut tentu snagat ideal karena tidak akan membuat kamu jadi tidur terlalu malam, selain itu kamu juga bisa sekalian diet.
Lalu, bagaimana kalau lapar sebelum tidur? Bukankah bisa mengganggu waktu tidur?
Tentu saja bukan berarti kamu harus tidur dengan menahan rasa lapar. Jika hal in terjadi, kamu bisa meminum segelas susu hangat sekitar satu jam sebelum tidur. Minum susu sebelum tidur tidak akan bikin gemuk, mala akan meningkatkan kualitas tidur jadi lebih nyenyak. Kalau kamu sedang diet, bisa juga untuk memilih susu rendah lemak.
Memberi jarak tidur sebelum makan juga harus memerhatikan asupan makanan dan minuman. Pastikan kamu tidak mengonsumsi sesuatu ynag berlemak tinggi, pedas, dan mengandung kafein. Makanan atau minuman seperti itu malah akan menimbulkan gangguan tidur meski kamu sudah memberi jeda 2 – 3 jam.
Tidak sulit ‘kok memberi jeda waktu antara tidur dan makan, apalagi kalau kamu sudah terbiasa. Selanjutnya, pastikan kamu bisa tidur nyenyak agar tidak terbangun dan merasa lapar di malam hari. Kalau ini terjadi, maka secara tidak disadari nantinya bisa menjadi sebuah kebiasaan.
Jatuhkan pilihan pada kasur yang super nyaman dan empuk seperti spring bed INTHEBOX. Banyak yang sudah membuktikan kalau kasur spring bed ini mampu mengurangi gangguan tidur, termasuk terbangun di malam hari. Kamu juga bisa membuat tidur jadi lebih nyenyak dengan memakai bantal guling INTHEBOX. Tidak percaya? Coba, deh cek di sini!